18 Universitas Ikuti Lomba Roket

Sedikitnya 18 universitas se-Indonesia mengikuti lomba roket tingkat nasional kerja sama antara Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) di pantai Pandansimo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (30/11).

“Enam universitas dari Jakarta, satu universitas dari Bandung, dua universitas dari Semarang, satu universitas dari Salatiga, delapan universitas dari DIY, satu universitas dari Solo, dan masing-masing empat universitas dari Surabaya dan Malang,” ungkap Handoko Slamet Riyadi dari LAPAN, di Bantul, Sabtu (29/11).

Ia mengatakan, lomba roket tersebut terbagi dalam 27 tim, satu timnya terdiri atas minimal dua orang dan maksimal lima orang. “Maksud diadakannya lomba ini adalah memancing minat dan bakat dari mahasiswa serta menyosialisasikan teknologi roket dan satelit,” katanya.

Baca pos ini lebih lanjut

Hujan Sangat Ekstrem Makin Sering Terjadi

Ahli dinamika atmosfer Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral Institut Teknologi Bandung Tri Wahyu Hadi mengatakan, iklim global termasuk di Indonesia saat ini makin kompleks, terutama dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Secara global, selain osilasi tahunan berupa muson barat, iklim di Indonesia sangat dipengaruhi El Nino dan La Nina, Dipole Mode di India, serta Osilasi Medden-Julian. Jika dulu, misalnya, pola La Nina dan El Nino bisa diprediksi termasuk daerah yang terkena dampaknya, saat ini hal itu sulit dilakukan.

Baca pos ini lebih lanjut